Rabu, 28 November 2012

PROTEIN




1.      PENGERTIAN PROTEIN
    
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
     Kebanyakan protein merupakan
enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
     Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
     Biosintesis protein alami sama dengan
ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi





2.      FUNGSI PROTEIN
Berikut adalah fungsi protein bagi tubuh kita:
  1. Protein adalah bahan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
  2. Protein juga sebagai bahan pembentuk senyawa kimia seperti enzim yang berperan penting dalam mengatur berbagai proses yang terjadi di dalam tubuh.
  3. Protein dapat menjadi sumber energi
  4. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
  5. Protein berfungsi sebagai Media perambatan impuls syaraf. Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
3.      JENIS – JENIS PROTEIN
a.       WheyProtein
Jenis protein yang paling banyak dijumpai dalam dunia suplemen protein adalah whey protein. Whey protein berasal dari susu sapi dan biasanya tersedia dalam bentuk suplemen bubuk protein sehingga lebih cepat diserap tubuh. Whey protein
memiliki kandungan BCAA terbesar yang sangat baik untuk pembentukan dan pemeliharaan massa otot tubuh. Ada 2 jenis whey protein, yaitu:
  • Whey Protein Concentrate, adalah whey protein berkualitas tinggi yang masih mengandung karbohidrat dan lemak. Level konsentrasi protein mencapai 70%.
  • Whey Protein Isolate, adalah jenis whey protein yang berkualitas tinggi dan lebih murni karena diterapkan pemrosesan tambahan. Level konsentrasi proteinnya mencapai 93% atau lebih tinggi.
b.      CaseinProtein
Casein protein adalah jenis protein yang lepas secara berkala (time-release) karena sifatnya yang lamban dicerna. Jenis protein ini efektif untuk mencegah katabolisme atau penyusutan otot. Ada 2 jenis casein protein yaitu:
  • Micellar Casein, dihasilkan ketika casein dalam susu dipisahkan dari laktosa, whey, dan lemak. Memang tidak mudah untuk melarutkan micellar casein dengan air atau minuman kesukaan Anda karena sifatnya yang menggumpal namun manfaatnya diserap dalam jangka panjang sangatlah setimpal.
  • Calcium Caseinate, dihasilkan dari kasein dalam susu skim. Calcium Caseinate juga lebih lamban diserap daripada whey protein.
c.       Egg Protein
Egg protein merupakan sumber protein yang kaya BCAA dan L-arginine. Sementara untuk suplementasi, Anda bisa memperoleh bubuk protein dari putih telur. Namun jenis egg protein hanya ada satu saja, yaitu egg white protein powder yang berasal dari putih telur. Konsumsilah sesudah latihan atau diantara waktu makan.
d.      Milk Protein
Milk protein atau protein susu berasal dari susu sapi yang sudah dibuang kandungan air, karbohidrat, dan lemaknya. Milk protein umumnya mengandung dua jenis protein yang sudah kita bahas sebelumnya, yaitu whey dan casein. Ada 2 jenis milk protein yang bisa Anda konsumsi:
  • Milk Protein Concentrate, dihasilkan dengan proses ultrafiltration sehingga kandungan air, karbohidrat, dan lemaknya dibuang. Jenis ini masih mengandung whey protein dan casein protein.
  • Milk Protein Isolate, dihasilkan dengan proses yang jauh lebih lanjut sehingga menghasilkan jenis protein yang lebih murni dan bebas dari kandungan karbohidrat dan lemak. Level konsentrasi protein mencapai 85%. Namun dalam jenis ini pun masih terdapat kandungan whey dan casein.
e.       SoyProtein
Soy protein dihasilkan dari
kacang kedelai sehingga merupakan sumber protein dari nabati. Karena itulah soy protein sangat cocok untuk Anda yang menderita alergi laktosa atau sebagai pengganti sumber protein hewani bagi vegetarian. Terdapat dua jenis soy protein di pasaran saat ini :
  • Soy Protein Concentrate, merupakan jenis soy protein yang masih mengandung sedikit karbohidrat. Level konsentrasi proteinnya mencapai dua per tiga dari totalnya.
  • Soy Protein Isolate, dihasilkan dari soy protein concentrate yang telah dibuang kandungan karbohidratnya sehingga menghasilkan soy protein yang lebih murni.
Waktu terbaik untuk mengonsumsinya adalah pada pagi hari sebagai pendamping sarapan, sebelum dan sesudah latihan.
f.       BeefProtein
Protein yang diperoleh dari daging sapi yang sudah dibuang kandungan lemak dan kolesterolnya disebut beef protein. Selain mudah diserap, beef protein juga kaya akan BCAA dan mengandung sedikit creatine. Beef protein dianjurkan untuk dikonsumsi di pagi hari sebagai pendamping sarapan serta sebelum dan sesudah latihan.
Dari keenam jenis sumber protein dari makanan tersebut masih ada lagi beberapa jenis protein yang dikenal di dunia, diantaranya :
  • Gluten protein, merupakan campuran protein dari tepung dan serealia (gandum dan jelai). Tepung gandum merupakan bagian terbesar dari gluten protein. Kandungan gluten dapat mencapai 80% dari total protein dalam tepung gandum.
  • Rice protein, berupa bubuk protein, umumnya memanfaatkan beras merah atau beras coklat yang dicampurkan dengan enzim tertentu sehingga mampu memisahkan kandungan karbohidrat dari protein yang dikandungnya.
  • Hemp protein, merupakan susu protein yang dihasilkan dari biji tanaman yang sebangsa dengan tanaman mariyuana namun tidak mengandung zat psikotropika. Hemp mengandung asam amino, omega 6, omega 3, serat, dan berbagai macam mineral yang diklaim lebih mudah dicerna.
PERBEDAAN PROTEIN HEWANI DAN PROTEIN NABATI
Sumber protein hewani seperti daging, telur, atau susu mengandung profil asam amino yang lengkap termasuk asam amino esensial yang mutlak dibutuhkan untuk perkembangan tubuh manusia. Asam amino esensial tidak dapat diproduksi dalam tubuh manusia dan karenanya hanya dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Sementara itu sumber protein nabati tidak memiliki profil asam amino yang lengkap. Satu-satunya sumber protein nabati yang memiliki profil asam amino paling lengkap sampai saat ini adalah kedelai (soy protein). Namun, soy protein sekalipun masih kekurangan satu asam amino esensial yaitu methionine.
Tubuh manusia memerlukan asupan protein yang lengkap profil asam aminonya, lantas bagaimana caranya melengkapi kekurangan profil asam amino pada sumber protein nabati? Solusinya, kombinasikan berbagai jenis sumber protein nabati sehingga kebutuhan asupan protein dengan profil asam amino yang lengkap dapat terpenuhi.
Jadi, silahkan memilih protein apa yang baik untuk Anda konsumsi.
4.      KEKURANGAN PROTEIN
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
            Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -
Keratin)
2. Yang paling buruk ada yang disebut dengan
Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
           
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang di tunggu kelahirannya.
            Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
1.  pertumbuhan terhambat.
2. Otot – otot berkurang dan lemah.
3. Edema.
4. Muka bulat seperti bulan (moonface)
5. Gangguan psikimotor.
            Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada Kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya edema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan edema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai di bawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri – cirri :
1. Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
2. Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis – garis permukaan yang jelas.
3. Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
4. Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
5. Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel hati.
[7]Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
  • Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
               
    Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat di beri makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari Kwashiorkor.
Gejalanya :
1. Pertumbuhan terhambat.
2. Lemak di bawah kulit berkurang.
3. Otot – otot berkurang dan melemah.
4. Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka,seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
 5. Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).
Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati(Hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat dan anak tergeletak in – aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya
5.      KELEBIHAN PROTEIN
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di lihat pada bayi yang di beri susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali Angaka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein.
Upaya Penanggulangan
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
a. Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.
b. Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
c.  Pemantauan garam beryodium.
d. Pemberian kapsul vitamin A.
e. Pemberian tablet Fe.
f. Pengumpulan data KADARZI.